Cerita Pengguna Skincare: Beli yang Sudah Ada Izin BPOM dan Jangan Percaya Iklan Medsos

Beberapa waktu terakhir, ramai soal skincare etiket biru abal abal yang dijual bebas di pasaran. Semestinya skincare tersebut adalah jenis produk yang diproduksi secara khusus oleh dokter dengan resep tertentu untuk kemudian diracik di apotek, dan diberikan kepada pasien sesuai kebutuhannya. Namun, sebagian oknum mereplikasi dan mengedarkan produk tersebut ke khalayak luas. Akibat hal tersebut Neneng mengaku semakin waspada saat menggunakan produk skincare. Terutama belakangan marak orang orang yang memproduksi skincare, namun tidak memiliki latar belakang dermatologi atau pakar kecantikan.

Neneng mengaku cukup khawatir menggunakan produk yang bukan berasal dari dokter atau pakar kecantikan. "Banyak banget orang yang punya produk skincare tapi background mereka bukan siapa siapa," imbuhnya. Apalagi Neneng pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat menggunakan skincare. Semua bermulai dari masalah jerawat yang tidak kunjung usai. Situasi ini membuat Neneng berjuang mencari skincare yang cocok untuk kulit wajahnya. Pelatih Filipina Diancam Dibunuh Jelang vs Timnas Indonesia, Menpora: Diproses Hukum Wartakotalive.com

40 SOAL & Jawaban Bahasa Inggris Kelas 5 SD Ulangan/Ujian Semester 2 Kurikulum Merdeka Tahun 2024 Halaman all Beberapa kali wajah Neneng sampai harus alami gangguan kulit kering hingga kemerahan karena skincare yang digunakan tidak cocok dengan kulitnya. "Aku pikir itu bagian dari proses dan bakal sembuh kalau terus terusan pakai. Tapi ternyata malah nambah parah, kulit wajah jadi iritasi," ujarnya. Tidak putus asa, Neneng bahkan mencoba produk yang ternyata belum mendapat izin edar BPOM. Beberapa kali penggunaan memang memberi dampak yang bagus.

Tapi setelah penggunaan dihentikan, masalah kulitnya malah bertambah parah. "Pernah juga pakai produk yang ternyata belum BPOM, kulit jadi bagus banget memang dan lebih cerah tapi setelah lepas malah makin breakout," tambahnya. Sejak saat itu, ia mulai lebih selektif memilih skincare dan tidak lagi asal beli. Terakhir, Neneng bagikan kiat kiat memilih skincare yang aman berdasarkan pengalaman pribadinya. Pertama, jangan tergoda dengan produk skincare yang viral di media sosial jika belum yakin dengan kandungannya. Konsumen perlu waspada jika produk skincare tersebut belum terdaftar di BPOM atau rekomendasi dokter.

"Semua produk skincare yang belum BPOM dan yang viral viral di sosial media tanpa rekomendasi dokter, semuanya masuk daftar blacklist," ujarnya. Kedua, sebelum membeli skincare, harus tahu tipe atau jenis kulit kita sendiri. Ketiga, banyak belajar atau perluas literasi soal tentang kandungan produk skincare yang akan digunakan. "Biar uang yang dikeluarin enggak sia sia. Paling penting produk skincare mahal engga menjamin bakal cocok di wajah kita. Terakhir, jangan gampang percaya produk viral. Karena apa yang cocok di orang lain belum tentu cocok di kita," pungkasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Beberapa waktu terakhir, ramai soal skincare etiket biru abal abal yang dijual bebas di pasaran. Semestinya skincare tersebut adalah jenis produk yang diproduksi secara khusus oleh dokter dengan resep tertentu untuk kemudian diracik di apotek, dan diberikan kepada pasien sesuai kebutuhannya. Namun, sebagian oknum mereplikasi dan mengedarkan produk tersebut ke khalayak luas. Akibat hal tersebut…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *